BAB 1
Pendahuluan
1. Menjelaskan
dan memahami bagaimana akuntansi internasional berbeda dengan akuntansi lainnya
Akuntansi internasional
· Pengukur terhadap isu-isu pelaporan
akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis multinasional.
· Kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar
keuangan internasional.
· Harmonisasi keragaman pelaporan
keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan
standar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Akuntansi internasional adalah suatu perbandingan
internasional dari transaksi akuntansi, antara negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi di bidang pajak, audit dan akuntansi
otoritas lainnya.
Dalam
hal ini, Akuntansi memainkan peran yang sangat penting dalam
masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang dapat
digunakan oleh keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia akuntansi bisnis adalah
alat informasi akuntansi, yang menyediakan informasi yang akurat untuk
pengambilan keputusan. Sebuah akuntansi internasional memiliki peran yang sama
dengan konteks yang lebih luas, di mana ruang lingkup pelaporannya adalah untuk
perusahaan multinasional dengan operasi lintas batas dan transaksi Negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan ke negara
lain.
Proses akuntansi yang dimiliki tidak
berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang ditetapkan oleh
internasional dan lokal di negara-negara tertentu. Hal ini sangat penting untuk
mengetahui tentang dimensi internasional dari proses akuntansi di masing-masing
negara berbeda. Dimana perbedaan disertakan, praktek-praktek bisnis perbedaan
budaya, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal,
risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana
perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan kegiatan operasional dan
menyediakan satu set kuat laporan.
Perbedaan akuntansi internasional dengan
akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
·
Pelaporan kepada MNC / MNE (Multi
National Corporation),
·
Batas negara,
·
Pelaporan kepada pihak lain di berbagai
negara,
·
Perpajakan Internasional,
·
Transaksi Internasional
2. Menjelaskan dan memahami bagaimana akuntansi internasional terbagi
menjadi tiga bidang yang luas
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga
bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara
lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu
perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan
kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan
atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
3
Mengetahui
Sejarah dan Akuntansi Internasional dan Trend kebijakan sektor Keuangan
nasional
Sejarah akuntansi internasional
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan
akuntansi.
Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia
tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar
pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama
sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam
bukunya berjudul : “Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita” di tahun 1494.
Luca
memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh
informasi transaksi bisnis
2. Jurnal, dimana transaksi yang
informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam
jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum
jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system
(Raddebaugh, 1996).
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan
Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi
publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik
akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah
persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain
ke Indonesia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi
Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian
Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah
Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak
negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Trend
Akuntansi Internasional
v Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara,
tetapi masing-masing negara menerapkan
dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.
v Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan
untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan Auditing.
4.
Memahami Peran Akuntansi dalam
Bidang Usaha dan Pasar Modal global
Peran
Akuntansi Dalam Bidang Usaha Global
Globalisasi
yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan
daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan
intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Perwujudan
nyata dari globalisasi ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut (Damanhuri, 2003):
v Pembiayaan. Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam
bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh,
PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
v Tenaga kerja. Perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang.
Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
v Jaringan informasi. Masyarakat suatu
negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia
karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan
lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia (baik yang berdomisili di kota maupun di desa)
menuju pada selera global.
v Perdagangan. Hal ini terwujud dalam
bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non
tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin
ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less
papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan
teknologi telekomunikasi yang semakin canggih. Dengan kegiatan bisnis korporasi
(bisnis corporate) di atas dapat dikatakan bahwa globalisasi mengarah pada
meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan
keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang
dan jasa, aliran dana internasional (international capital flows), pergerakan
tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat.
Peran Akuntansi Dalam Pasar Modal Global
Dalam era
globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga
menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk Akuntansi.
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap
pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Perkembangan
dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang
yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor
besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan
sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi
mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar
modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900
(Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor
telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman
dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu
investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan
positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga
menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan
perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal
memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada
era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi akuntansi
menjadi semakin penting.
BAB
2
Perkembangan
Dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
1. Mengidentifikasi dan Menjelaskan
Faktor Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam
perkembangan dunia akuntansi :
1.
Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum
kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan
pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan
pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance)
lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya, pendudukan Jerman saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di
Jepang setelah PD II. Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (seperti India) atau
karena pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi
terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi)
suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama
7. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika
dibaca oleh pihak yang berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi
budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
2. Mengetahui
pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
1.
Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan
pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara Swedia.
2.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada
pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Contohnya negara Belanda.
3.
Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan
pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad
hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
Contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.
4.
Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada
pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.
3. Mengidentifikasi
negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi
Beberapa negara yang dominan
terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a) Prancis
b) Jepang
c) Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis
dan Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat
dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini
didasarkan pada IFRS yang ada.
4. Memiliki
pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya
Dasar Klasifikasi Akuntansi
Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua
cara, yaitu :
1.
Pendekatan Deductive : Yaitu
mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan
praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan
yang diajukan.
2.
Pendekatan Inductive :
Yaitu Praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau
pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut
pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Klasifikasi akuntansi internasional
dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: Dengan pertimbangan yang bergantung pada
pengetahuan dan intuisi dan pengalaman serta secara empiris menggunakan
metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi
seluruh dunia.
5. Menjelaskan
perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum dan negara mana
yang dominan penerapannya
Perbedaan penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut
penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa
masalah diantaranya :
1. depresiasi, di mana beban
ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
(kepatuhan hukum),
2. sewa guna usaha yang
memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum),
3. pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
4. penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain.
3. pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
4. penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain.
Penyajian wajar
dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan ciri utama
akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hokum dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau
memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Akuntansi kepatuhan hukum
akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada
di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan
dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan
informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk
memenuhi ketentuan hukum. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang
mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan
konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.
6. Mengetahui Isu penting perbedaan
antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang
pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga negara-negara yang belum
melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
BAB 3
Akuntansi Komperatif (Bagian 1 dan 2)
1. Mengidentifikasi istilah standar
akuntansi dan penentuan standar
Menurut Twedie, standar akuntansi
dihasilkan dari lima interaksi, yaitu:
1. peristiwa ekonomi,
2. kepentingan pribadi,
3. penyebaran ide-ide,
4. perjalanan sejarah ,
5. pengaruh internasional.
Standar
akuntansi menurut Edey (1977) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :
1. tipe 1 akuntan
harus memberitahukan kepada user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara
mengungkapkan metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang dianut.
2.
tipe 2 membantu pencapaian beberapa keseraaman penyajian tentang pernyataan
akuntansi tertentu.
3.
tipe 3 menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan user.
4.
tipe 4 menghendaki keputusan implisit/eksplisit yang harus di buat tentang
penilaian aktiva dan penentuan laba yang disetujui.
Tujuan
dalam penentuan Standar Akuntansi
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu
standar mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain.
Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat
sensitif yang disebabkan :
1. kebutuhan terhadap standar akuntansi
muncul bila terdapat pertentangan
2. informasi akuntansi dapat mempengaruhi
tingkat kemakmuran penggunaannya
D Dalam menentukan standar ada dua
pendekatan, yaitu :
v Representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan
yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses
penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan
dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan
perusahaan secara wajar
v Economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi
standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini
cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Pendekatan Penentuan Standar
Akuntansi
Dua pendekatan yang dapat digunakan
dalam penentuan standar akuntansi adalah :
1. Pendekatan
pasar bebas : Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi
merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga
informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar
dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang
harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar
akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima
informasi.
2.
Pendekatan regulasi : Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau
informasi yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas.
Pihak yang harus menentukan standar
akuntansi :
·
Argumen pendukung regulasi sektor
swasta
1. Regulasi serktor
swasta berkaitan dengan profesi akuntasi.
2. Suatu badan yang
dibentuk oleh sektor swasta memiliki prestisd tersendiri dan dapat diterima
oleh masyarakat bisnis.
3. Oleh karena
badan pemerintah beranggotakan birokrat, ada kecenderungan efektivitas
persyaratan pengungkapan tambahan menjadi tidak sensitif.
4. Ada
kecenderungan bahwa pemerintah yang terlibat dalam badan tersebut bertindak
untuk melindungi kepentingan publik atau melakukan tindakan yang merugikan
kepentingan profesi akuntansi.
5. Proses
legislatif dan otoritas pemerintah mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan
politik dari pihak tertentu.
6. Standar
yang dihasilkan pemerintah kemungkinan saling tumpang tindih dalam hjal
paksaan, dan dapat menimbulkan jugdment yang beragam dari user.
·
Argumen pendukung regulasi sektor
publik
1. Badan
regulasi sektor publik memiliki legitimasi yang lebih kuat dan memiliki
kekuatan yang lebih kuat dalam hal pemaksaan standar.
2. Badan
pemerintah cenderung lebih susah untuk dipengaruhi oleh manajemen perusahaan
dan KAP besara sehingga dapat bekerja menghasilkan pengungkapan yang lebih baik
bagi konsumen.
3. Badan
pemerintah dapat menjadi katalisator bagi perubahan.
4. Regulasi
sektor publik muncul karena adanya motivasi untuk melindungi kepentingan
publik.
5. Sektor
swasta harus selalu diawasi dan dikendalikan karena tujuannya seringkali
bertentangan dengan kepentingan publik.
6. Standar
akuntansi memiliki pengaruh hukum dan melibatkan konflik kepentingan dari
berbagai pihak sehingga harus ditetapkan sesuai dengan aturan dan prosedur
umum.
2. Memahami kenapa praktek
akuntansi berbeda dengan standar yang ditentukan
Standar
akuntasi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun pada praktiknya
berbeda dengan yang telah ditentukan oleh standar. Perbedaan ini disebabkan
antara lain oleh:
v Hukuman
atas ketidakpatuhan terhadap ketentuan akuntansi resmi, pada kebanyakan negara
cenderung lemah dan tidak efektif.
v Perusahaan
secara sukarela boleh melaporkan informasi akuntansi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
v Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya maka operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik.
v Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan itu sendiri, bukan untuk laporan konsolidasi.
v Harmonisasi dan Konvergensi
Akuntansi Internasional
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek dan Standar audit
3.
Mengetahui sistem akuntansi di
negara-negara maju
v PERANCIS
Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga
sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de
Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan
pelaporan keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum
Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki
manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi
antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok
yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk
mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial
Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari
Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri.
v JERMAN
Negara Jerman adalah salah satu Negara yang mendominasi
perkembangan Akuntansi Internasional saat ini. Negara Jerman merupakan salah
satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional atau International
Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki peran penting dalam mengarahkan
agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah Prancis, Jepang, Inggris,
Belanda, dan Amerika Serikat.
v JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan
gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Untuk memahami akuntansi
di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang.
Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat.
Perusahaan-perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan
seringkali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling
bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut
sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring
dengan refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi
ekonomi yang berawal pada tahun 1990an.
v CINA
Pada Akhir tahun 1970-an, para pemimpin Cina mulai untuk
Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya soviet menjadi lebih
berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali Partai komunis.
Akuntansi di Cina memiliki Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam
hal pertanggung jawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM
selama Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan
untuk mengukur kekayaaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan
Putri-Putri pada dinasti Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479
SM ) dulunya pernah menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan
bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan
penerimaan dan pengeluaran setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius
terdapat keharusan untuk memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang
sebagai bagiaian dari sejarah tersebut.
v AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Fincancial Accounting Standard
Board-FASB), tetapi sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau
Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri.
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum
mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan
di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hum federal. Meskipun
memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan
untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta yang
menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan
tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
4. Mampu
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sistem akuntansi di negara-negara maju
Aturan dan sistem akuntansi di negara - negara maju memiliki
perbedaan dan juga persamaan sistem , di mana dalam setiap standat yang di
gunakan oleh negara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing
dalam penerapan sistem akuntansi di negaranya. Standar dan aturan akuntansi
yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara
lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih
banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika
Serikat.
Sementara
itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah
1. Sistem hokum
2. Pemilik dana
3. Pengaruh system perpajakan
4. Kemantapan profesi akuntan
5. Inflasi
6. Teori akuntansi
7. Accidents of history
Sistem hukum Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini
adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang
berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman,
Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman
law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan
keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara
seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris
menganut sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk
kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum. Sumber
pendanaan Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya
dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah
perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana
keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang
dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai akses
atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan
(disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias (fair
information).
Sistem perpajakan Sejauh mana sistem perpajakan dapat
mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman,
pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di
banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk
Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan
komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah
depresiasi. Profesi akuntan Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi
ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan
atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan
tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai
ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang
mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau
mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah
dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis
sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan
menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang
dihasilkan. International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah sebuah
standar yang kerangka dan interprestasinya diadopsi oleh Accounting Standards
Board (IASB). Banyak standar membentuk bagian dari IFRS yang dikenal lebih dahulu,
yaitu International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun
1973 dan 2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Dan
pada tanggal 1 April 2001 diambil alih tanggung jawabnya oleh IASB untuk
menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Yang kemudian IASB terus
mengembangkan standar menyebut standar IFRS baru. IFRS dianggap sebagai
“prinsip-prinsip berdasarkan” peraturan luas terdiri dari:
1. Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001.
2. Standar Akuntansi Internasional
(IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
3. Interpretasi berasal dari
interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) yang diterbitkan
setelah tahun 2001.
4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC)
– yang diterbitkan sebelum 2001.
5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan
Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa,
Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika
Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak 27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di
seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini membutuhkan atau mengizinkan
pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara membutuhkan IFRS pelaporan
untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar. Sedangkan di Indonesia sendiri
baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang. Dan dengan diadopsinya IFRS
secara penuh, maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak
memerlukan rekonsiliasi yang signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan
IFRS. Namun perubahan tersebut tentu akan memberikan efek di berbagai bidang,
terutama dari segi pendidikan dan bisnis. Salah satunya adalah, banyak
menggunakan fair value accounting dalam dunia pendidikan dan dalam dunia bisnis
akan menyebabkan smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan
balance sheet approach dan fair value. Oleh karena itu, maka kelompok kami akan
membahas tentang “Pro Kontra Fair Value, Kebaikan dan Keburukan Fair Value
Sebagai Dasar Pengukuran Aset”. International Financial Reporting Standards
(IFRS) Di Berbagai Negara IFRS adalah tata cara bagaimana perusahaan menyusun
laporan keuangannya. Teknik untuk menyusun laporan keuangan dibutuhkan
standard. Standar Akuntansi yang menjadi dua kekuatan besar dunia :
1. Amerika = FASB dan US GAAP]
2. Internasional = Eropa = dibentuk
IASC yang kemudian berubah IFRS IFRS Di
Amerika,
terdapat standar yang terbagi dalam tiga era :
a. Standar ditentukan / disusun oleh
manajemen, Standar ditentukan / disusun oleh manajemen karena yang membutuhkan
adalah pihak manajemen.
b. Standar ditentukan / disusun oleh
profesi, Standar ditentukan / disusun oleh profesi karena profesi yang bertugas
untuk menyusun dan mengaudit laporan keuangan.
c. Financial Accounting Standard World
(FASW), FASW lahir setelah orang menilai pihak kreditur terlalu dominant dalam
menyusun standar akuntansi keuangan.
http://ahmaderik.blogspot.com/2011/04/istilah-standar-akuntansi-dan-penentuan.html
Sumber
: Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1,
Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.
KASUS 2-2 Kelompok Usaha Volkswagen
1. Akuntansi
di jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga
membuat kreditor tidak mengalami kerugian. Hukum pajak secara garis besar
menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menentukan bahwa laba kena
pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan.
provisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat.
Dengan kata lain, ini berarti jika suatu depresiasi khusus atau yang mengalami
percepatan digunakan untuk perhitungan pajak, maka hal yang sama juga harus
dibebankan untuk keperluan pelaporan keuangan. Dominasi akuntansi pajak berarti
tidak ada perbedaan yang dibuat antara laporan keuangan yang disusun untuk
keperluan pajak dan yang disajikan dalam laporan keuangan.
2. kelompok
usaha Volkswagen menerapkan standar akuntansi internasional (IAS, sekarang
pelaporan keuangan internasional, atau IFRS) untuk tahun fiscal 2001.
Keterangan berikut diambil dari laporan tahunan Volkswagen tahun 2001, yang
menjelaskan perbedaan antara hukum komersial jerman (HGB) dan IAS, yang
diterapkan oleh Volkswagen. Laporan keuangan yang telah memberikan penyajian
yang benar dan wajar terhadap aktiva bersih, posisi keuangan, dan kinerja laba
kelompok usaha Volkswagen. Laporan keuangan konsolidasi disusun dalam euro.
Kecuali dinyatakan lain, semua jumlah dinyatakan dalam jutaan euro. Laporan
laba rugi dibuat sesuai dengan metode biaya penjualan yang diterima secara
internasional. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IAS
menggunakan asumsi yang terkait dengan jumlah pos yang disajikan yang
mempengaruhi jumlah dalam neraca dan laporan laba rugi konsolidasi serta
pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi. Kondisi yang ditetapkan dalam
seksi 292a hukum komersial jerman (HGB) berupa pengecualian dari keharusan
untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan hukum komersial
jerman telah terpenuhi. Penilaian terhadap kondisi tersebut didasarkan pada
standar akuntansi jerman no.1 (DSR 1) yang diterbitkan oleh komite standar
akuntansi jerman. Untuk memastikan kesamaan dengan laporan konsolidasi yang
dibuat sesuai dengan hukum komersial jerman, seluruh pengungkapan dan catatan
penjelasan yang diharuskan oleh hukum komersial jerman yang melebihi ruang
lingkup yang diharuskan oleh IAS juga diterbitkan.
3. Penerapan
IAS :
·
Aktiva berwujud yang disewa guna
usahakan pembiayaan dikapitalisasi dan kewajiban terkait diakui sebagai
kewajiban dalam neraca, asalkan risiko dan pengembalian kepemilikan secara
subtansial dapat diatribusikan kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok
usaha Volkswagen AG sesuai dengan IAS 17.
·
Sebagai pihak sebagai penyedia sewa guna
usaha pembiayaan, aktiva yang disewa guna usahakan tidak dikapitalisasi tetapi
cicilan sewa guna usaha yang didiskontokan disajikan sebagai piutang
·
Aktiva berwujud yang dapat di
dipindahkan didepresiasikan dengan menggunakan metode garis lurus dan bukan
metode saldo menurun
·
Goodwill yang berasal dari konsolidasi
modal yang berasal dari akuisisi perusahaan
·
Persediaan harus dinilai sebesar biaya
perolehan penuh
·
Provisi hanya dibuat ketika terdapat
kewajiban kepada pihak ketiga
·
Perbedaan dari translasi laporan
keuangan yang disusun dalam mata uang asing tidak dicatat dalam laporan laba
rugi
·
Kewajiban jangka menengah dan kewajiban
jangka panjang dimasukkan ke dalam neraca, termasuk biaya perolehan modal,
dengan menggunakan metode biaya efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar