Selasa, 27 Maret 2012

Analisis Lingkungan Internal Eksternal Perusahaan Batik Semar

 Batik Semar didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Selain mengembangkan usaha batik, salah satu tujuannya adalah mempertahankan seni warisan Budaya Bangsa Indonesia Pada mulanya Perusahaan Batik Semar memproduksi batik dengan nama Batik Bodronoyo yang tak lain dalah nama dari SEMAR itu sendiri. Tetapi karena nama Semar lebih dikenal di-masyarakat umum, maka dipakailah nama tersebut pada tahun 1966 sebagai Batik Semar . Alasan dipilihnya nama tersebut karena Semar merupakan sosok panutan dalam dunia Pewayangan, yang diakui sebagaiBatara Ismaya , sekaligus menjadi pengasuh keluarga Pandawa. Bagi Perusahaan sendiri nama Semar dapat diartikan sebagai : S = Sarwi atau bersama-sama E = Ening atau Suci bersih M = Marsudi atau berusaha tanpa putus asa A = Ajuning atau perkembangan R = Rasa atau Seni Arti secara umum adalah : Dengan niat yang tulus, secara berkesinambungan berusaha terus untuk mengembangkan produk batik. Pada waktu itu pengembangan penjualan batik masih terbatas pada kota-kota tertentu yang ada di pulau Jawa. Produksi dari Batik Semar pada awalnya hanya memprosuksi batik-batik tulis yang jangkauan pemasarannya terbatas pada masyarakat golongan menengah dan menengah keatas. Tetapi dengan maksud dan tujuan agar produksi dapat berkembang lebih baik, maka pada tahun 1952 produksi dikembangkan dengan menambah batik cap dan batik kombinasi, sehingga daya belinya dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Corak-corak batik yang diproduksi oleh Batik Semar tidak hanya terbatas pada corak-corak batik Sala saja, tetapi juga dikembangkan untuk memproduksi corak batik Bledakan ( Jogja), Pekalongan, Cirebonan dan Laseman. Sejalan dari perkembangan waktu, sampai tahun 1972 batik juga mengalami perubahan dan perkembangan dengan munculnya teknik baru yang pada waktu itu disebut printing atau batik printing atau printing/sablon dengan motif batik. Untuk mengimbangi dan mengikuti perkembangan atas kemajuan2 tersebut maka produksi Batik Semar sendiri dikembangkan lebih bervariasi baik dalam mode, corak dan warnanya. Dari segi pemasaran didalam negeri, Batik Semar telah mengembangkan jalur distribusi dengan toko-toko Cabang dan Perwakilan diberbagai tempat kota-kota besar di Indonesia, dengan harapan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hasil produksi Batik Semar. Selain didalam negeri Batik Semar juga telah mengembangkan pemsaran keluar negeri seperti : Amerika, Eropa , Australia dan Negara2 Asia. Dengan demikian hasil usaha dari perintis Batik Semar dapat diteruskan kepada generasi berikutnya sejalan dengan usaha untuk melestarikan dan membudayakan batik pada masa yang akan datang. Lingkungan internal Sumber daya : dilihat dari latar belakang perusahaan batik semar menggunakan banyak sumber daya manusia/ para karyawan karena sudah merupakan perusahaan batik yang go internasional. Lalu dari segi pemasok bahan untuk membuat batik batik relative tidak sulit didapatkan karena batik semar ini berlokasikan disolo, solo itu sendiri juga terkenal akan batik nya , jadi bahan-bahan untuk pembuatan batik pun mudah diperoleh Intengibel : batik semar tidak hanya memproduksi batik corak solo saja melainkan juga menghasilkan batik bercorak jogja juga Cirebon dan perusahaan batik semar juga telah mendapatkan sertifikat atau pengakuan batik mark yaitu perusahaan batik yang sudah diperbolehkan untuk mengeksport batik keluar negeri. Kapabilitas : system pendistribusian nya telah ada dibeberapa daerah tidak hanya dipulau jawa saja , jadi itu memudahkan pembeli untnuk mendapatkan batik semar. Lingkungan Industri Banyak pesaing bukan hanya dari indonesia saja bahkan dari luar indonesia pun banyak , dari indonesia sendiri pesaing terberat nya adalah perusahaan batik jogja asli dan batik solo asli, selain itu banyak juga busana-busana yang lain yang lebih modern ketimbang dengan batik , misalkan gaun yang terbuat dari bahan sutera dan lain-lainnya . belum lagi pakaian berkualitas import lebih banyak digemari oleh dewasa ini. Lingkungan eksternal Segi ekonomi : contohnya saja jika suku bunga naik maka produksi batikpun semakin ditekan ataupun dibatasi, karena kredit bang diperusahaan juga pasti meningkat. Dan jjuga jika kurs dollar meningkat maka akan berdampak baik untuk perusahaan , karena akan semakin banyak batik yang laku dipasaran internasional. Social dan kebudayaan : salah satu nya adalah perubahan gaya hidup masyarakat , jika masyarakat beralih kepada gaya hidup yang mengarah kepada gaya hidup yang berfikir modern atau gaya hidup orang barat , maka penjualan batik pun akan susah laku dipasaran. Maka perusahaan harus pintar dalam memasarkan batiknya . Kekuatan perusahaan batik semar : Kecanggihan teknologi Kemampuan pemasok atau penjual menawarkan produk nya sampai keluar negeri. Telah tersebar dibeberapa daerah walaupun tidak diseluruh indonesia. Kualitas produk yang sudah diakui sejak tahun Memiliki hak paten mark dari batik indonesia Kelemahan perusahaan batik: Banyak barang pengganti sejenis dengan batik semar. Walaupun keberadaannya telah ada sejak tahun 1947 namun belum banyak masyarakat yang mengetahui. Harga mungkin relative mahal berkisar Rp.40000 per meter persegi. Batik saat ini kurang diminati Peluang perusahaan batik semar Melakukan banyak inovasi terhadap corak batik yang dihasilkan Pendistribusian barang secara merata. Melakukan komunikasi yang baik kepada calon pembeli dengan melakukan iklan contohnya: Memberikan diskon pada moment-moment tertentu atau memberikan diskon pembelian jika membeli batik dengan jumlah yang banyak. Hambatan : Pendistribusian yang belum merata Keinginan para pembeli . Pendapat

Sabtu, 24 Maret 2012

Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru

     Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Lalu sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebagai contoh Sebuah perekonomian terencana (planned economies) yaitu sistem perekonomian yang memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi semua di atur oleh pemerintah. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Dibawah akan dijelaskan apa itu sistem perekonomian terencana dan sistem perekonomian pasar.
II. Sistem ekonomi indonesia
A. Sejarah perkembangan
• 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
• 1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
• 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
• 1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal
Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan kepada :
“UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33 ayat 1,2,3,4”
Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya
Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan.
Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan, kerena banyak hambatan yang dihadapi sperti :
• Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama
• Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan
• Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar
Dengan adanya hambatan yang terjadi, maka para ahli ekonomi mulai memikirkan sistem perekonomian yang jauh lebih bermanfaat dan mudah sehinngga dapat digunakan oleh manusia seperti yang sudah saya sebutkan diatas.
III. Perkembangan sistem perekonomian indonesia
A. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
Sejak negara republik indonesia berdiri, sudah banyak tokoh-tokoh negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secra individu maupun melalui diskusi kelompok.
Sebagai contoh, bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian indonesia sesuia dengan cita-cita tolong menolong.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi indonesia saat itu, sumtro djojohadikusumo, dalam pidatonya dinegara amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang positif diantaranya adalah :
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asa kekeluargaan
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Warga negara memiliki kebebasan dalam meilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnanya tidak bolehv bertentangan denagn kepentingan masyarakat
 Potensi, inisiatif dan dayav kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam bats-batas yang tidak merugika nkepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
Dengan demikian perkonomian indonesia tidak mengizinkan adanya :
Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motovasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberkan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen sperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
Meskipun awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak libelaris dalam perekonomian indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru. .Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950- 1965an sebenarnya telah di isi dengan beberapa program & rencana ekonomi pemerintah. Di antara program-program tersebut adalah:
1)      Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai mata uang (sanering) untuk mengurangi    jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
2)      Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan semangat berwirausaha para pengusaha pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya kepada importir pribumi serta memberikan kredit pada pengusaha pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
3)      Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
4)      Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) , yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha Cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan kepada pengusaha pribumi. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi pengusaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
5)      Pembatalan sepihak atas hasil perjanjian KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha – pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan – perusahaan tersebut.
Walaupun demikian, semua program & rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan adalah:
           ·          Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relative bukan di bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik, bukan masalah ekonomi.
           ·          Kelanjutan dari akibat di atas, dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru di alokasikan untuk kegiatan politik & perang
           ·          Faktor berikutnya adalah terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang dibentuk (setiap parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13x kabinet yang berganti pada ssat itu. Akibatnya program-program & rencana ekonomi yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas.
           ·           Disamping itu program & rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi & aspirasi dari berbagai pihak. Selain itu, putusan individu & partai lebih di dominankan daripada kepentingan pemerintah & negara.
           ·          Cenderung terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia (liberalis, 1950- 1957) & etatisme (1958- 1965)
           ·          Akibat yang ditimbulkan dari system etatisme yang pernah ‘terjadi’ di Indonesia pada periode tersebut, dapat dilihat dari bukti-bukti berikut:
           ·          Semakin rusaknya sarana-sarana produksi & komunikasi, yang membawa dapak menurunnya nilai ekspor kita.
           ·           Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’
           ·          Defisit anggaran negara yang makin besar & justru ditutup untuk mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat di cegah kembali.
           ·          Keadaan tersebut masih di perparah dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 2,8% yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu yakni 2,2
Faktor-faktor penyebab beberapa sistem perekonomian indonesia adalah :
 Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
 Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
 Adanya kecenderunagn terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat indonesia.
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :
1.      semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai eksport kita.
2.       hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek mercu suar
B. Perkembangan sistem ekonomi indonesia setelah orde baru
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan oleh rakyat indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat kita sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
Dilakukan serangkaian rehabilitasi pada awal orde baru yahg ditujukan untuk :
1. Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa faham dan sistem perekonomian yang          lama
2. Menurunkan dana mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi.
Berdasarkan pada sumber yang dapat di percaya tercata bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650 %
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120 %
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85 %
Tinngkat inflasi tahun 1969 sbesar 9,9 %
Dari data tersebut menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPELITA 1) baru dimulai pada tahun 1969
C. Para pelaku ekonomi di indonesia
Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu :
1. Pemiliik faktor produksi
2. Konsumen
3. Produsen
Lalu dalam ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
1. sektor rumah tangga
2. sektor swasta
3. sektor pemerintah, dan
4. sektor luar negeri
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yaitu :
koperasi —–> sektor swasta ——> sektor pemerintah
Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana tidak dengan pemaksaan dan kekerasan. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.
Jadi , Perekonomian yang ada di dunia ini , di organisasikan secara berbeda-beda . di Indonesia bentuk organisasi perekonomian sangat di pengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan , pandangan politik , dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut .

Rabu, 21 Maret 2012

perekonomian pasar liberalis dan pasar ekonomi campuran

  
Sistem Ekonomi Liberal (Pasar)

            Asas pokok sistem ekonomi pasar ialah bekerjanya tangan-tangan yang tidak terliahat( the Invisible hand) yang digerakkan oleh “cinta diri” yang dikemukakan Alan Smith. Asas ini dibangun diatas paham kebebasan. Bukunya yang berjudul “The Theory of Moral Sentiments” merupakan karangan moral terhadap pemikiran ekonominya. Sistem ekonomi pasar yang dicetuskannya berintikan :

a.       tangan yang tidak terlihat akan menggerakan kegiatan ekonomi yaitu dengan adanya kegiatan seseorang ( sekelompok orang yang memberikan sebuah barang dan jasa untuk mendapatkan barang lainnya atau pertukaran).

b.      Harga dalam pasar dapat goyah terutama karena hukum penawaran dan permintaan, serta keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin. Oleh karena itu harga pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi dalam jangka panjang akan mencapai keseimbangan.

Adapun ciri-ciri sistem perekonomian liberal :

1.      kebebasan untuk memiliki barang/alat produksi

2.      kebebasan untuk memilih barang dan jasa

3.      kebebasan berproduksi dan bersaing

negara yang menganut sistem ini adalah Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa Barat.

Adapun kelebihan sistem ekonomi liberal adalah :

1.      adanya efektifitas dan efisiensi kerja

2.      hasil produksi meningkat cepat

3.      adanya kreativitas produsen dalam menghasilkan barang/jasa

Adapun kelemahan dari sistem liberal :

1.      timbulnya persaingan tidak sehat

2.      timbulnya kesenjangan antara golongan ekonomi kuat dan ekonomi lemah

3.      terjadinya monopoli

 Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran (“Mixed economy”) merupakan panduan dari dua bentuk sistem ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Usaha penyatuan ini dilakukan untuk menyerap elemen-elemen yang positif dan dinamis dari keduanya. Sistem ini hendak dibangun dengan usaha untuk meninggalkan unsur-unsur lemah dari dua bentuk sistem ekonomi politik tersebut.

 Sejarah pertentangan yang keras dan bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasr, yang merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya.
Sebenarnya sistem ekonomi ini dapat saja menghilangkan konotasi perpaduan antara dua sistem ekonomi di atas karena sistem ekonomi campuran dapat signifikan dalam khasnya tersendiri. Sistem menggerakkan elemen-elemen dinamis, yang sebelumnya memang dimiliki oleh masing-masing sistem ekonomi.
Kedua bentuk ekstrim dari sistem ekonomi sebenarnya telah menuju ke arah sistem campuran karena masing-masing berusaha membuang kelemahan –kelemahannya sehingga tersisa unsur-unsurnya, yang dinamis dan positif.

Seperti yang dikatakan oleh Hegel bahwa perbaikan dan perkembangan pemikiran akan mencapai suatu bentuk terbaik melalui proses dialektik menuju suatu sintesa (teori dialektika). Proses ini merupakan perpanduan dari thesa dengan antithesa dalam keharmonisan dan menuju ke arah kedinamisan. Negara sedang berkembang beranggapan akan mampu mengejar ketertinggalannya dengan banyak tidak mencontoh bentuk ektrim sistem ekonomi tersebut, melainkan menyerap unsur-unsur dinamis dari keduanya.

Salah satu pemikiran Hegel ini menarik untuk disimak begaia dasar pemikiran mengapa muncul sistem ekonomi campuran sebagai alternatif dari sistem yang bertentangan. Jika hal itu terjadi, maka keduanya memiliki kelemahan mendasar sehingga cara terbaik adalah menggabungkannya untuk mengejar ketertinggalan negara-negara sedang berkembang. Adalah Hegel yang menemukan fenomena dialektik sebagai suatu teori ini ditemukan oleh kelompok idealisme dalam pasca Kantian dan mengalami masa puncaknya dalam pemikiran filosofi Hegel.

Dialektik itu sendiri pernah diajukan oleh Immanuel Kant sebagai suatu logika dari penalaran terhadap alam dan fenomena dunia untuk memberikan pengesahan yang transenden. Hegel kemudian menginterpretasikan dialektik sebagai operasionalisasi dari penalaran, tanpa kaitan dengan hal yang transeden. Sebab alam dan isinya bersifat realistis, bukan sesuatu yang abstrak.
 Ini memberikan kenyataan lebih benar dan lebih mendalam dibandingkan dengan pemikiran analitis kontradiksi sebagai hasil dari perpaduan ide-ide, yang dapat dicapai melalui cara sintesa untuk menghasilkan pengetahuan lebih benar.
Proses sintesa meningkat, kemudian menjadi alasan utama terwujudnya sistem ekonomi campuran, yang merupakan perpaduan dari sitem kapitalisme dan Marxisme. Hal ini tidak seperti Karl Marx yang mengadopsi dialektik sebagai pembenturan kelas di dalam wejarah, yang selalu saling berhadapan satu sama lain.
Motif mencari keuntungan adalah unsur penting di dalam kegiatan ekonomi dan produksi, tetapi bukan segalanya sebagaimana ditekankan di dalam sistem ekonomi kapitalisme. Tanapa motif keuntungan tidak akan ada usaha dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi lamban bila motif ditekan dan dimatikan seperti di negara komunis. Sistem ekonomi campuran tetap berbasis pada prinsip pasar, yang terkendali oleh aturan pemerintah

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
  • Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata
  • Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
  • Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
Kebaikan sistem ekonomi campuran
  • Kebebasan berusaha
  • Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
  • Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
  • Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
  • Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
Sulit menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta “ Sistem ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang”.

Akuntansi Internasional 2

BAB 10         1.      Manajemen Resiko Keuangan           Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam men...