BAB
8
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungn Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik
atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa
penentusn standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi
yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1.
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.
Pengakuan bersama (yang juga disebut
sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Penerapan
Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan
sebagai hasil dari :
1.
Perjanjian internasional atau politis
2.
Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong
secara professional)
3.
Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Organisasi Internasional Utama yang
Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.
Badan Standar Akuntansi International
(IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
Badan
Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional
di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.
Untuk mengembangkan dalam kepentingan
umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami
dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi,
transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi
IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih
disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Internasional IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan
bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari :
·
Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
·
Tranparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
·
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna
·
Meningkatkan investasi
Sedangkan
manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar
global yaitu :
·
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
a. Investor
dapat membuat keputusan yang lebih baik
b. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger
dan akuisisi
c. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan
standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran
regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang
diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal
yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi
yang terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya
Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu
mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing
yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk
mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan
pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun
sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas
standar inetrnasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik
merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga
secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan
adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita
yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah
memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang
akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya
Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk
ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara
lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya
dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing
di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai
standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan
aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan
dalam konfergensi
Dalam rangka
menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh
menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun
2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil
langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS
terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan
standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi
pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati
peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya
perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi.
Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan
atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan
terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu
dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia,
Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang
perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan
penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS
akan mengakibatkan beberpa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan
dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan
perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada
persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan
pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi
Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi
yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek
penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya
yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam
proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia saat
ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS
melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus
Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta
peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang
mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi
IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan
siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A),
lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintasnegara telah terjadi di
Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005),
akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005),
ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas
Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintasnegara bukanlah hal yang
tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global,
kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya
saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
ANALISA LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Analisa laporan keuangan merupakan
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan
sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan
analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih
sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah
perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode
tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi.
Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan
dari tahun ketahun.
Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a.
Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio
likuiditas yang digunakan, yaitu
1. Current
Ratio
2. Acid Test
Ratio
3. Cash Position Ratio
b. Rasio
Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang
jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1. Total Debt
To Equity Ratio
2. Total Debt
To Total Assets Ratio
3. Long Term
Debt To Equity
4. Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio
Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio
profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1. Return On
Equity (ROE)
2. Return On
Assets (ROA)
3. Net Profit
Margin
4. Gross Profit
Margin
PELUANG DAN
TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Sejumlah negara memiliki perbedaan
yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum
dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif
di satu wilayah menjadi kurang efektif diwilayah lain. Para analisis juga
sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di
kebanyakna pasar berkembang, para analisis keuangan sering memiliki tingkat
keyakinan atau keandalan yang terbatas.
Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis pelaporan
keuangan. Analisis ini memberi pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analisis untuk membuat peramalan yang realitis.
Globalisasi pasar modal, kemajuan
dalam tekologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek
dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdangan yang
meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan
insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal
mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.
KERANGKA
DASAR ANALISIS USAHA
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analsis:
1. Analisis strategi usaha
2. Analisis akuntansi
3. Analisis keuangan
4. Analisis prospektif
ANALISIS
STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan pemahaman kualitiatif atas
perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini
memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif
holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha
yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat
peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar
dilakukan dalam lingkungan internasional.
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa
negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi.
Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistik
ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
PENGGUNAAN
WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN
1. Mayoritas
perusahaan Web site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk
menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu
neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan
informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor
dan analisis manajemen).
2. Mayoritas
perusahaannya memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard
copy laporan historis yang diubah dalam bentuk hyperttext atau format pdf.
3. Tidak banyak
perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur internet secara optimal. Hal ini
terbukti dari 10% dari perusahaan sampel yang menampaikan informasi mengenai
pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press
release, tetapi kurang dari 35 % yang melakukan update atas informasi yang
ditampilkan.
ANALISIS
PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif Mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi dan
analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan
kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdeapat banyak
pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis
arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan
perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Tujuan
Analisis Keuangan :
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan
analisis keuangan :
a. Analisis
Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang
diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif
dari operasinya.
1. Analisis
Rasio
Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan
analisis rasio dalam lingkungan internasional :
- Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda?
- Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
- Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan
keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ?
Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS
melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan
bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara
nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
1.
Depresiasi
dan amortisasi
2.
Biaya yang
ditangguhkan
3.
Pajak
tangguhan
4.
Pensiun
5.
Transaksi
mata uang asing
2.
Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS,
GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya
semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi
oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran
berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan
kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya
dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip
akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi
asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman
yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan
membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut.
ANALISIS
STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait
dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor pendorong laba dan
resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para
analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional :
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak
Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan
dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka
dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global
seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
ANALISIS
AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah
untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan
realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang
dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen
mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas
akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
b. Analisislah
fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasilah
strategi akuntansi
d. Evaluasilah
kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
f. Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (ALKI)
Diperlukan karena adanya kecenderungan meningkatnya
investasi internasional dan dilakukan dengan maksud agar data keuangan dapat
dibandingkan. Sumber informasi untuk analisis laporan keuangan internasional
adalah :
· Laporan
keuangan, jadwal pendukung serta catatan atas laporan keuangan · Latar belakang kekayaan perusahaan dan pengungkapannya.
Teknik-teknik analisis Keuangan
Internasional yang telah dipakai adalah :
·
Analisa
Trend
Membandingkan item-item data secara periodic selama 2
tahun atau lebih seperti trend laba, debt rating, perubahan revenue,
pertumbuhan geometric dsb.
·
Analisa
Rasio
Membandingkan item satu dengan item yang lain laporan
keuangan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang sama tentang profitabilitas
perusahaan, leverage, likuiditas dan efisiensi.
a.
Penyesuaian
depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi
keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus
diputuskan manajemen.
b.
Penyesuaian
persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan
harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d.
Reformulasi
Laporan Keuangan
Penyesuaian
dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point
tsb di atas.
MEKANISME UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yaitu :
· Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
· Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
KESULITAN DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
a. Akses
informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh
dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya.
b. Ketepatan waktu informasi
b. Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan,
laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa dan terminology.
d. Masalah mata uang asing.
e. Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan.
BAB 10
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
1.
Empat
Dimensi Dalam Pembuatan Model Bisnis
Survei
terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam
masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan
model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan
dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup
empat dimensi utama. 1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan
terhadap kemajuan perusahaan di masa depan. 2. Merumuskan teknik yang memadai
untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan
untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut. 3.
Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis. 4.
Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang
spesifik.
2.
Perbedaan
Antara Konsep Biaya Standar Dan Kaizen
Sistem
penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang
dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen menekankan untuk
melakukan apa ynag diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan
dalam kondisi pasar yang kompetitif. Konsep Biaya Standar Konsep Biaya Kaizen
Penegndalian biaya Pengurangan biaya Diterapkan pada kondisi manufaktur yang
ada Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus Tujuan :
kesesuaian dengan standar kinerja Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
Standar ditentukan tiap tahun Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar Analisi varians didasarkan
pada pengurangan biaya secara konstan Melakukan investigasi apabila standar
tidak terpenuhi Melakukan investigasi jika target biaya tidak tercapai.
3.
Perkiraan
Pengembalian Investasi Luar Negeri
Seorang
manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis
kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan
masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian
dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal biaya izin, royalt,
dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan perbedaan laju inflasi nasional perubahan kurs valuta
asing perbedaan pajak Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan
memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan
di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian
yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang
diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik
untuk berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer perusahaan
multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal
yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama
diramalkan.
4.
Proses
Perhitungan Biaya Modal Perusahaan Multinasioanl
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto,
maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya,
dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya
sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle
rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut. Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah
perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa
cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen
dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini
saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen,
biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk
mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan
multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada
arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit
oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
5.
Masalah
dan Kerumitan Dalam Merancang Sistem Pengendalian Keuangan dan Informasi Perusahaan
Multinasional
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat.
Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya
menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan
dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai
tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system
informasi domestik mendominasi kebutuhan penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas
pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi
informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi
strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan
kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal Akuntan manajemen
mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari
pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa
berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan
manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan,
tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat
penyusutan dan penyampaian tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga
mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan
dari operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke
dalam nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.
6.
Menganalisa
Varians Nilai Tukar
1.
INFORMASI FINANSIAL Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada
anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis
varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan yang dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada: a. Varians pendapatan
(revenue variance) b. Varians pengeluaran (expenditure variance) - Varians
belanja rutin (recurrent expenditure variance) - Varians belanja
investasi/modal (capital expenditure variance) Setelah dilakukan analisis
varians, maka dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan
menelusur varians tersebut hingga level manajemen paling bawah. 2. Informasi
Nonfinansial Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya.
Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses
pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif yang banyak
dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah balance scorecard.
Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan
aspek financial saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan
metode balance scorecard melibatkan empat aspek, yaitu: 1. Perspektif financial
(financial perspective), 2. Perspektif kepuasan pelanggan (costumer
perspective), 3. Perspektif efisiensi proses internal (internal process
efficiency), dan 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and
growth perspective).
PENYELESAIAN KASUS 10-1 :
ANALISIS INVESTASI ASING
Menurut
saya MBI merupakan kadidat akuisisi yang menarik karena jika dilihat dari
laporan keuangan konsolidasi MBI Corporation pada tahun 2002 , 2003 dan 2004.
Laba bersih yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut selalu meningkat. Karena
bila laba yang di hasilkan perusahaan tersebut selalu meningkat menunjukan
perusahaan tersebut selalu berkembang dan meinovasi produk yang di produksi
sehingga konsumen tetap membeli produk tersebut, jika saya bergambung maka saya
yakin akan mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan tersebut akan
naik, Karena pada tahun 2005 pasti laba bersihnya akan naik. Selain itu dengan
laba yang selalu meningkat menunjukan kinerja perusahaan tersebut bagus.
Walaupun harga rata-rata nilai tukar untuk tahun 2004 menurun saya yakin pada
tahun 2005 pasti akan naik apalagi jika kinerja perusahaan tersebut lebih di
tingkatkan.
SUMBER :